Saturday, November 22, 2014

Review Film : The Hunger Games Mocking Jay Part 1

Halloo semua..
Akhirnya yah, film yang paling ditunggu-tunggu tahun ini launching juga di Indonesia. Yup, film yang di bintangi artis muda hollywood yang lagi naik daun Jennifer Lawrence ini, sudah mulai rilis di bioskop-bioskop di Indonesia mulai tanggal 20 November 2014.
Nah, kali ini pun aku akan memberi review mengenai film yang euphoria penontonnya sangat luar biasa sekali.


Mungkin aku akan sedikit menggambarkan mengenai sinopsis dari film ini.
Adalah seorang wanita pemberani dan tangguh, Katniss Everdeen. Dia tinggal bersama Ibu dan adik perempuan kesayangannya Primrose Everdeen, di distrik 12, distrik penambang batubara. Hari dimana mereka harus menghadapi pemilihan peserta melalui pengundian, untuk mengikuti Hunger Games ke-74, nama Primrose Everdeen, sang adik-lah, yang pada saat itu terpilih secara acak melalui pengundian di fishbowl, sebagai perwakilan peserta perempuan, dari distrik 12. Saat itu, Katniss mengajukan diri sebagai volunteer untuk menggantikan adiknya. 
Dengan kepandaian, keberanian, dan skill yang dimilikinya, Katniss pun berhasil memenangkan Hunger Games ke-74, bersama dengan Peeta Mellark teman laki-laki satu distriknya.

Katniss dan Peeta kembali harus mengikuti Hunger Games ke-75, dikarenakan perubahan peraturan yang dibuat secara sepihak dan semena-mena oleh pihak Capitol. Presiden Snow sengaja melakukan itu untuk memburu Katniss, yang dinilainya sebagai gadis pemicu pemberontakan dari Panem kepada Capitol. Namun pada pertandingan kali ini, kembali Katniss dapat bertahan hidup meskipun permainan dirancang sedemikian rupa untuk dapat membunuhnya. Katniss bahkan membuat kekacauan, yang sungguh-sungguh memicu pemberontakan, dengan menembakkan panah listriknya ke kubah pelindung arena permainan. Permainan pun terhenti. Saat itu Katnis, Finnick, dan Beete berhasil dapat melarikan diri dari arena permainan, sementara Peeta dan Johana, ditahan oleh Capitol.

Inti dari sequel ketiga tahap awalnya ini adalah tentang bagaimana rakyat Panem yang selama ini masih terjajah dengan kediktatoran pemerintahan Capitol yang semena-mena, untuk melakukan pemberontakan dan revolusi, yang di picu oleh keberanian Katniss untuk melawan ketidakadilan ini. Sikap Katniss yang teguh selalu menentang apapun keinginan Presiden Snow, membuat rakyat panem memiliki harapan, untuk merdeka dari penjajahan pemerintahan pusatnya sendiri.
Bersama-sama mereka membentuk distrik 13 yang di pimpin oleh Presiden Coin, setelah beberapa distrik hancur, diluluhlantahkan oleh serangan udara dari Capitol, termasuk distrik 12. Pemberontak dari distrik 13 ini bahkan didukung oleh beberapa orang dari Capitol, seperti Effie Trinket (si heboh maut) juga Flutarch, yang dulunya merupakan tangan kanan Presiden Snow. Atas usulan Flutarch jugalah Katniss ditunjuk menjadi 'The Mockingjay', sebutan bagi Ikon pemberontakan, yang bertugas sebagai juru bicara untuk melakukan propaganda, mengajak sisa rakyat panem yang masih hidup dari semua distrik untuk melakukan pemberontakan terhadap Capitol.

Namun dibalik usaha mereka ini, mereka menemui masalah baru, Peeta Mellark yang tenyata masih hidup, dijadikan alat oleh Capitol, untuk meminta kepada Katniss menghentikan pemberontakan, melalui siaran televisi. Namun Katniss menemukan keganjalan, dia merasa bukan Peeta yang sama yang berbicara di televisi, Katniss berasumsi Peeta telah diubah habis-habisan oleh Capitol. Dengan kegelisahannya dan kekhawatirannya terhadap Peeta ini, dia memutuskan untuk berhenti menjadi The Mockingjay. Presiden Coin pun memerintahakan untuk menyelematkan Peeta dari Capitol. Singkatnya mereka berhasil menyelamatkan Peeta dan tahanan lainnya. Namun Peeta memang telah dirubah, oleh Presiden Snow, Peeta telah 'diprogram' untuk membunuh Katniss.

***

Film ketiga tahap pertama ini lebih banyak adegan mengenai strategi dan proses untuk melakukan sebuah revolusi, Tidak terlalu banyak adegan laga-nya, lebih banyak dialog. Namun meskipun begitu, dari awal hingga akhir film sama sekali tidak membuat bosan apalagi mengantuk. Dialog-doalog yang begitu banyak ini justru menghipnotis mata kita untuk tetap mantengin layar bioskop, ga mau ketinggalan satu percakapan pun, yang akhirnya malah bikin kita jadi nge-blank.
Scene demi scene dapat membuat kita merinding dan terharu dari ungkapan-ungkapan perjuangan yang dilakukan Katniss dan yang lainnya. Banyak juga pesan moral yang dapat kita ambil dari film ini. Salah satunya (yang terdengar klise tapi memang fakta) adalah, melawan suatu ketidakadilan buaknlah hal yang mudah, untuk dapat merealisasikannya kita harus bekerja keras dan rela berkorban. Butuh keberanian dan ketegaran yang begitu besarnya. Inilah sifat sang tokoh utama Katniss Everdeen yang dapat kita contoh.

Aku yakin banget, kalau bagian kedua film ini pasti akan sangat seru dan akan dipenuhi oleh adegan-adegan laga, peperangan dan perlawanan dari Panem kepada Capitol.
Film ini mendapatkan rating 7.5/10 dari IMDB, dan kali ini aku setuju dengan rating yang diberikan oleh IMDB ini.

Thanks for reading..
See ya..

Riezchi



No comments:

Post a Comment