Wednesday, November 19, 2014

My Experience : Donor Darah di PMI Kota Bandung

Hai again..
Mau share pengalaman lagi nih.. Di hari yang sama aku tour naik bus Bandros, aku juga melakukan donor darah sukarela di PMI kota Bnadung, tempatnya berada di jalan Aceh No. 79, didekat Graha Siliwangi.

Sebagai pendonor pemula, perdana, aku diharuskan untuk mengisi formulir. Setelah mengisi formulir, lalu antri untuk diperiksa oleh dokter. Sempet gemeteran waktu diperiksa dokter, sampai-sampai tensi-ku melonjak tinggi hingga 220. Setelah diperiksa dokter, kita akan ngantri lagi untuk diperiksa golongan darah dan pengecekan hemoglobin dalam darah. Setelah serangkaian tes ini akhirnya aku diizinkan untuk melakukan donor darah, karena tekanan darah baik, zat Hb baik, dan tidak terdapat penyakit apapun. Alhamdulillah, sehat...

Tapi saat ngantri untuk melakukan pengambilan darah, aku sempat mau kabur loh, saking takutnya, lol.. tapi ditenagin lagi sama si Ari. Akhirnya aku pun menegarkan hati, untuk tetap maju memberikan darah-ku, hehehe...

Sebelum darah diambil, kita diwajibkan mencuci tangan kita dengan sabun sampai dengan siku. Setelah itu kita disuruh duduk di kursi untuk donor, bentuknya agak-agak mirip dengan kursi dokter gigi, posisinya juga bisa untuk berbaring, cuma bedanya ga ada lampu sorot aja. Mulailah proses dimulai, pertama-tama lengan bagian atas dibebat dengan semacam alat tensi, sampai terasa sesak sekali, lalu si petugas mencari dulu pembuluh darahnya, setelah dapat bagian itu akan disemprot dengan entah apa, lalu ditusuk deh dengan jarum, ditutup kapas dan plester lalu di hubungkan dengan kantong darah yang disempan di bawah samping kursi, berada diatas sebuah alat, yang tiap 10 detik sekali akan bergoyang-goyang sendiri. Kemudian si petugas berkata "kalo pusing atau mual, bilang ya.." "Iya.." jawabku.

Jarum di tusuk ke nadi, wajah sengaja di sensor, karena lagi meringis, hehe..

Proses transfer darah, dari badanku ke kantong darah kapsitas 350 cc.


Rasanya, kalo menurut aku sih sakit. Tapi ga sampe bikin kita nangis koq. Nah, FYI darah kita yang diambil dalam sekali donor ini dalah sebanyak 350 cc, dikit koq. Lamanya pengambilan darah itu, tiap orang berbeda-beda, tergaantung lancar atau tidaknya darah kita mengalir ke kantong darah. Paling cepat adalah sekita 5 menit dan paling lama adalah 15 menit, info ini adalah hasil wawancara dengan si mas-mas yang bertugas mengambil darah aku. Setelah selesai si petugas bertanya lagi, "pusing atau mual ga ?", dan anehnya aku tidak mengalami pusing atau mual ini sama sekali. Aku pun kemudian diizinkan untuk ke ruang istirahat.

Di ruang istirahat ini tempatnya seperti rumah makan, ada meja-meja, ada pantry. Disini juga aku mengambil kartu donor-ku. Kemudian aku dipersilahkan duduk di salah satu meja. Gak lama kemudian diantarlah beberapa makanan dan susu. Disini juga tersedia galon air putih, dan toples besar roti marie di tiap-tiap meja. Makanannya ada  bubur kacang hijau + roti gandum, 1 bolu kukus, 1 telur rebus dan 1 gelas kecil susu putih. Aku juga mendapat vitamin dan mineral dalam bentuk tablet. Disitu juga ada surat ucapan terima kasih.

Makanan di ruang istirahat.

Buat para generasi muda, ayo kita ramai-ramai menjadi pendonor sukarela, karena melakukan donor ini dapat memberikan kesehatan bagi tibuh kita dan hiutng-hitung check-up gratis loh. Dengan menjadi pendonor darah, ini kan menjadi triple win2, kita mendapat pahala dan kesehatan, PMI mendapatkan uang dari hasil penjualan darah, dan korban yang membutuhkan darah akan tertolong. Insya Allah barokah, amiiiin..

No comments:

Post a Comment