Saturday, November 2, 2013

Review Film, Escape Plan

THIS FALL...
SUMMIT ENTERTAINMENT PRESSENT :
ESCAPE PLAN



Escape Plan, merupakan film bergenre action, berkisah tentang seorang mantan pengacara, yang beralih profesi menjadi seorang escaping artist spesialis penjara, bernama Ray Breslin (Silvester Stallone). Dalam pekerjaannya Ray bersimulasi menjadi seorang penjahat, dengan menukar identitas aslinya menjadi seorang buronan yang dicari untuk mencebloskan dirinya kedalam penjara. Saat di dalam penjara tersebut Ray merencenakan pelarian, sekaligus mencari tahu titik lemah dari tiap-tiap penjara. Ada 3 kunci utama untuk melarikan diri dari penjara menurut Ray Breslin, yang pertama adalah rutinitas, yang kedua sisi lemah, dan yang ketiga adalah bantuan orang luar atau dalam. Motivasi Ray sendiri dalam melakukan misinya ini adalah untuk menulis buku mengenai cara melarikan diri dari penjara, untuk memastikan penjara-penjara tidak akan mempunyai sisi lemah lagi, sehingga tidak akan pernah ada napi yang bisa melarikan diri.

Namun dalam melakukan pekerjaan ini, Ray dikhianati oleh teman satu team-nya, ia kemudian di jebloskan kedalam penjara, namun bukan merupakan bagian dari salah satu misi simulasi yang biasa mereka lakukan. Penjara baru yang dihuni Ray ini sangat misterius, dengan ruang-ruang vertikal, kamar transparan, kamera pengintai dimana-mana, penjaga yang sangat banyak dan semuanya memakai topeng misterius. Ruang isolasi sangat mengerikan, sangat sempit dan diberi 9 lampu sorot dengan watt tinggi untuk membuat napi pembuat onar jera karena kepanasan dan dehidrasi. Lokasi penjara pun tidak diketahui keberadaannya. Penjara ini dibuat berdasarkan buku yang ditulis Ray sendiri, sehingga sistem security-nya sangat amat ketat.

Di penjara ini, Ray bertemu dengan seorang yang sangat baik kepadanya, selalu ingin berteman dengannya, Emil Rottmayer (Arnold Schwazenegger). Singkat cerita Ray dan Emil akhirnya berteman, dan mereka bahu membahu saling membantu untuk merencanakan pelarian dari penjara ini. 

Disuatu kesempatan, berdasarkan rencana, Ray berhasil meloloskan diri keluar dari penjara, namun sungguh mengagetkan baginya, saat berhasil keluar, penjara yang disangkanya berada di ruang bawah tanah, ternyata berada di sebuah kapal induk dan tidak diketahui dimana lokasinya. 

Bagaimana petualangan, dan rencana apalagi yang akan dilaksanakan oleh Ray Breslin bersama temannya Emil Rottmayer. Silahkan tonton sendiri filmnya. Masih ada di XXI kesayangan, meskipun sudah berminggu-minggu, hehehehehee..

REVIEW

Bagi pecinta film action, film ini cukup menarik. Saat minta rekomendasi dari penjaga tiket di XXI, mba'2 itu mengatakan bahwa film ini agak-agak mikir, tapi menurut saya tidak begitu. Tidak ada adegan yang menjadi misteri, atau harus mikir begini-begitu. Kita hanya tinggal mengikuti alur, dan akan tahu dengan sendirinya tanpa harus mikir keras. 

Adegan demi adegan dalam film ini cukup baik dan masuk akal. Biasanya dalam beberapa fil action, banyak adegan yang terkesan "maksa" atau tidak masuk akal, namun tidak dalam film ini. Tapi seperti kata pepatah "Penonton lebih pintar dari pemain", masih ada adegan miss yang saya temukan dalam film ini. Yaitu saat Raya Breslin berada di helikopter saat penculikan menuju penjara terakhirnya, ada seorang yang terbunuh dalam helikopter itu, yang diketahui Ray hendak diselamatkannya namun keburu dibius oleh crew helikopter. Tidak dimengerti, untuk apa adegan ini dibuat.

Selebihnya yaaa masih ok-lah, cukup menghibur untuk mengisi akhir pekan...


No comments:

Post a Comment