Wednesday, November 27, 2013

Film Sokola Rimba, Film tentang SAD asli JAMBI_Refiew dan Sinopsis Film

MILES FILM PRESENT,

SOKOLA RIMBA


SINOPSIS
Senin tanggal 25 November kemarin aku nonton film Sokola Rimba. Tau film ini waktu liat trailer-nya sebelum nonton film Captain Philips di XXI Ciwalk. Tertarik untuk nonton film ini karena film ini bercerita tentang suku anak dalam asli dari Jambi, yang lebih dikenal dengan Suku Kubu. Sebagai putera daerah Jambi, aku pun tergerak untuk tau lebih dalam lagi tentang 'my lovely born city'_Jambi.

Film ini bisa dibilang film biografi seorang pejuang sosial, Butet Manurung. Yang sudah sangat populer, wajahnya sering masuk talkshow berkualitas seperti Kick Andy dan Just Alvin. Dia bekerja di sebuah LSM yang menangani masalah konservasi lingkungan/hutan tempat tinggal dari suku asli di provinsi Jambi, di Kabupaten Bangko. Butet lebih dikenal sebagai ibu guru oleh anak-anak rimba ini, karena dia gemar mengajarkan membaca, menulis dan berhitung.

Benang merah dari film ini adalah seorang bocah remaja bernama Bungo, dengan kemauan keras ingin dapat membaca dan menulis agar kelompoknya tidak ditipu lagi dengan surat perjanjian penebangan hutan yang harus mereka setujui dengan membubuhi cap jempol kepala suku, dengan bayaran kopi, biskuit, dan mie instan. 

Suatu hari Bungo menolong Butet yang terkena demam malaria di tengah hutan, padahal Bungo tinggal di hilir sungai makekal yang berjarak 7 jam dari hulu. Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Ibu guru Butet mengajar, dia pun rela berjalan jauh untuk menemui Ibu guru. Keinginan kuat dari Bungo ini menggerakkan hati Butet untuk memperluas area kerjanya. Namun tidak semudah yang diharapkan, adanya kecaman dari baik dari kelompok Bungo maupun dari tempat kerjanya menghambat langkah Butet. Melihat keteguhan Bungo untuk dapat menjadi pintar, segala cara pun dilakukan Butet. Hingga kahirnya berbuah manis, Bungo sudah dapat membaca. Perusahaan kayu penebang hutan pun tidak dapat lagi menipu kelompoknya.

REVIEW
Happy ending, inilah yang terjadi pada film ini. Alur cerita seperti menceritakan Biografi dari Butete Manurung, namun menurut saya benang merah dari film ini adalah kisah mengenai Nyungsang Bungo, seorang bocah remaja yang ingin belajar baca tulis. Seeting film adalah tahun 1999, dengan Kabupaten Bangko menjadi tempat syuting. Prisa Nasution sebagai Butete Manurung berperan sanga baik, menguasai bahasa Jambi suku rimba, meski sesekali aksennya terdengar aneh. Secara keluruhan film ini cukup menghibur bagi saya yang juga orang Jambi, karena banyak mendengar bahasa Jambi lain yang tidak pernah saya ketahui sebelumnnya. Namun, lagi-lagi saya menemukan anti-klimaks. Kurang greget, kurang petualangannya. Rating 6.5/10.

Buat kamu-kamu putera-puteri Bangko pada khususnya dan Jambi pada umumnya tontonlah film ini. Pasti akan banyak sesuatu  yang tidak kalian ketahui tentang Kota kelahiran kalian ini. Saya pribadi 18 tahun hidup, besar di Jambi, namun tidak mengetahui tentang keberadaan anak rimba ini, dimana dan bagaimana mereka hidup, bersosialisasi dengan sesama kelompok dan bersosialisasi dengan masyarakat lain. 

Dan yang lebih parahnya lagi, bertahun-tahun saya bernaung di Provinsi Jambi, namun tidak pernah menginjakkan kaki di Kabupaten lain, selain Kabupaten Muara Bulian dan Provinsi Jambi. Sebagai seorang yang mengaku putera daerah Jambi, sangat amat banyak yang tidak saya ketahui tentang kota kelahiran saya ini.

Monday, November 25, 2013

Selamat Hari Guru ...

ABSOLUTE BLACK II, mengucapkan :

SELAMAT HARI GURU 2013 
BAGI SELURUH GURU-GURU DI DUNIA INI

Terimakasih atas seluruh bimbinganmu Bapak/Ibu guru, kepandaian dan kebisaan kami adalah atas jerih payahmu mengajar, mendidik dan membimbing kami. Kesuksesan yang kami raih, tidak luput dari tangan-tangan kalian yang dengan sabar dan ketulusan mengajarkan kami. PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. 



Saturday, November 23, 2013

Sinopsis film The Hunger Games

SINOPSIS The Hunger Games





Hunger Games ke-74 telah dekat, Katnis Everdeen dan adik perempuannya Primrose Everdeen yang merupakan remaja dari keluarga miskin dari distrik terakhir, distrik 12 terlihat sangat cemas dan takut. Begitu juga dengan ibu mereka yang sama takutnya akan kehilangan anak mereka.

Hunger Games yang telah menjadi momok bagi masyarakat kedua belas distrik diadakan setiap tahun. Game ini dibuat oleh Capitol, yaitu ibukota dari duabelas distrik yang sangat diktator dan berkuasa. Game ini dibuat sebagai punishment untuk masyarakat 12 distrik, yang telah melakukan pemberontakan di masa lalu. Peserta terdiri dari 24 orang remaja laki-laki dan perempuan, dipilih secara acak melalui pengundian di masing-masing distrik, untuk mendapatkan satu remaja laki-laki dan satu remaja perempuan. Dalam game, mereka diwajibkan untuk survive di arena yang telah disiapkan dalam bentuk alam terbuka, yang terdiri dari hutan, padang rumput, sungai, dan pantai. Mereka juga diharuskan untuk membunuh satu sama lain, untuk mendapatkan satu survivor sebagai pemenang dari pertandingan ini.



Pada hari pengundian, masayarakat distrik 12 berkumpul di alun-alun, ketegangan terlihat di wajah Katnis dan adiknya Prim. Dan ketakutan mereka pun akhirnya terjadi dimana nama Primrose Everdeen keluar sebagai nama terpilih. Katnis yang sangat menyayangi adiknya berusaha melindunginya dan dia pun mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk menggantikan adiknya. Remaja laki-laki terpilih dari distrik 12 bernama Peeta Melark.

Pra pertandingan, mereka dipersiapkan untuk berlatih, mereka disediakan tempat tinggal yang mewah dan makanan yang enak, serta fasilitas berlatih dengan teknologi mutakhir. Singkat cerita sampailah mereka pada pertandingan di arena yang telah disediakan di Capitol. Katnis tidak memiliki sekutu pada pertandingan ini dan tidak berniat untuk bersekutu dengan siapapun, dia hanya mengandalkan diri sendir dan skill archery-nya (panahan). Namun berbeda dengan Peeta yang telah memiliki sekutu, kelompok mereka berjumlah 6-7 orang. Mereka menjadi kelompok paling besar, bersama-sama mereka memburu peserta-peserta lainnya.

Katnis berjuang menyelamatkan diri baik dari rintangan yang terdapat di hutan, maupun dari buruan kelompok Peeta dan peserta lainnya. Namun pada akhirnya, Peeta berbalik memihal pada Katnis, karena merupakan teman dari dsitrik yang sama. Akhirnya tinggalah mereka berdua sebagai dua survivor terakhir. Satu sama lain keberatan untuk saling membunuh. Mereka akhirnya membuat kesepakatan untuk bersama-sama secara serentak memakan berry hitam beracun yang mematikan. Namun saat hendak memakannya, pertandingan dihentikan dan mereka dinobatkan sebagai pemenang Hunger Games ke-74.

Cek Review film sequel keduanya The Hunger Games : Catching Fire di Blog ini.
Simak juga film sequel ketiga bagian pertama dari trilogi film The Hunger Games, The Hunger Games : Mocking Jay Part 1, di blog ini juga :)

Thanks for reading ...
Riezchi,,

Friday, November 22, 2013

Review Film : The Hunger Games : Catching Fire

Movie of  The Week - This Fall
THE HUNGER GAMES : CATCHING FIRE
" Remember who the enemies is ... "



Yaaaaaaayyy.. dah lama ditunggu-tunggu akhirnya nongol juga di 21. Film ini merupakan sequel dari film pertamanya The Hunger Games yang tayang pada maret 2012.

Pada sequel-nya ini menceritakan tentang bagaimana kehidupan Katnis Everdeen dan Peeta Meelark setelah mereka menjadi pemenang Hunger Games ke-74. Meskipun mereka telah menjadi pemenang, dan telah terkenal serta menjadi kesayangan Capitol, tapi mereka tetap memiliki hati nurani dan ingin membebaskan 12 distric lainnya dari penjajahan Capitol.


Di tahun kemenagan mereka ini, mereka diwajibkan mengadakan tour ke semua distrik dan harus memberikan pidato yang telah disiapkan oleh Capitol. Namun mereka tidak mematuhinya dan memberikan pidato sesuai dengan hati mereka. Hal ini akhirnya memicu kemarahan Presiden Snow. Mereka menganggap tindakan Katnis dan Peeta dapat memicu pemberontakan terjadi kembali. Katnis dan Peeta seperti memberi harapan baru bagi keduabelas distrik yang terjajah oleh Capitol. Dengan kekuasaannya, Presiden lalu mengadakan Hunger Games ke-75 sebagai Quarter Quell yang ketiga, dan oleh sebab itu permainan dan peserta akan berbeda dari biasanya. Jika biasanya peserta di undi dari para remaja-remaja, kali ini peserta akan dipilih dari peserta  yang pernah memenagkan Hunger Games terdahulu dari masing-masing distrik, tidak peduli berapapun umur mereka kini.

Jadilah Katnis dan Peeta harus mengikuti kembali Hunger Games ke-75. Jika dulu mereka harus menghadapi remaja-remaja yang sama-sama tidak berpengalaman untuk membunuh, kini mereka akan menghadapi para survivor-survivor dan pembunuh-pembunuh berpengalaman. Dengan skill dan kepintaran mereka masing-masing. Bagaimana kah petualangan Katnis di Pertandingan Hunger Games ke-75 ini, mampukah dia dan Peeta bertahan, lalu apa saja intrik yang terdapat di balik ini semua ... Saksikan di Bioskop kesayangan Anda ...

REVIEW
Secara keseluruhan film ini menghibur, dan saya rekomendasikan untuk mengisi weekend kalian. Banyak pemeran-pemeran baru yang akan bertahan hingga ke film ketiga The Hunger Games : Mocking Jay, seperti Finnick, Annie dan Johanna. Saran dari saya buat kalian yang belum menonton film pertamanya The Hunger Games, sebaiknya tonton DVD-nya terlebih dahulu, karena jika langsung menonton sequel-nya ini mungkin akan agak-agak blank. Karena dalam film kedua ini tidak akan diberikan review mengenai prequelnya.
Dalam film ini belum saya temukan adegan miss atau adegan tidak nyambung, tapi buat yang belum siap, ending dari film ini sangat amat menggantung, dan saya menemukan antiklimaks. Mungkin jawaban dari semua ini akan kita temukan dalam film ketiga sekaligus terakhirnya. Secara keseluruhan saya lebih menyukai film pertamanya The Hunger Games, karena lebih full action di bandingkan sequelnya ini.
Rating yang diberikan IMDB adalah 8.2/10 (mungkin karena film ini baru launching), Dan rating dari saya adalah 7.0/10.

Bonus : Sedikit sinopsis tentang film pertamnya The Hunger Games, supaya yang mau nonton film ini gak terlalu blank banget saat di bioskop.
Simak juga film sequel ketiga bagian pertama dari trilogi film The Hunger Games, The Hunger Games : Mocking Jay Part 1, di blog ini juga :)

Thanks for reading..
- Riezchi Here -

Thursday, November 21, 2013

Segelas Susu Coklat

Bandung, 21-11-2013
My Room

Sepi banget malam ini, Mau ngapa-ngapain males, acara di tipi pun kaga ada yang bagus, melengkapi suasana ga enak ini, mana ga hujan... hareuuudaaaannngg...... untung ga sampe bad mood... Karena ada susu coklat menemani didalam cangkir imut bergambar monyet lucu... Hehehehehehe...


Berharap agak maleman ntar hujan turun sederas-derasnya, dan berharap ada film horror di trans tv atau di global,, dimana aja dah...

Nb. Besok Premiere The Hunger Games : Catching Fire.. Yipppiiieeeeeee.. dah lam banget ditunggu-tunggu...

- Riezchi -

Sunday, November 10, 2013

Review Film, The Great Gatsby



Malam mingguan kemarin "spending time" dengan nonton DVD, kali ini aku nonton film, The Great Gatsby yang dirilis tahun ini juga bulan May. Film ini bergenre drama romances, di direct oleh sutradara film Romeo & Juliet, dan dibintangi oleh Lenardo DiCaprio dan Tobey Maguere. Sebenernya aku ga suka film drama, apalagi drama romances, tapi berhubung film yang satu ini dibintangi oleh salah satu aktor favoritku ( Leonardo ), jadi aku berminat untuk nonton, karena film-filmnya doi biasanya oke-oke, unik gimana gitu..

Film ini bercerita tentang seorang penulis bernama Nick Carraway, yang mendapatkan pekerjaan di New York City dengan segala kemegahannya. Nick bertempat tinggal di pesisir pantai kota New York, dia bertetangga dengan seorang milioner bernama Jay Gatsby, yang belum pernah ditemuinya sama sekali. Jay Gatsby dengan gaya hidupnya yang glamour selalu mengadakan pesta besar tiap akhir pekan di kediamannya. Sangat penasaran dengan tetangganya yang kaya ini, akhirnya suatu hari rasa penasaran Nick terjawab dengan datangnya sebuah undangan pesta dari Jay Gatsby ke rumahnya. Pesta yang sangat luar biasa mewahnya, seluruh penjuru kota New York menghadiri pesta ini, tua muda, dari kalangan atas, berlomba-lomba mengenakan gaun mewah dan setelan klimis. Dalam pesta itu tak sedikit pun sang tuan rumah menonjolkan dirinya, bahkan sebagian besar dari para tamu tidak pernah melihat atau mengetahui Jay Gatsby ini.

Di tengah hiruk pikuk pesta, Nick terus mencari keberadaan sang tuan rumah, bertanya kesana kemari, mencari clue, sampai akhirnya entah kebetulan atau memang buah dari usahanya Nick bertemu dengan Jay, dia sendiri yang akhirnya mengenalkan dirinya. Nick sangat terpesona oleh kharisma Jay Gatsby, dengan senyum hangatnya, ketampanan dan kemudaannya. Nick sangat tidak menyangka bahwa milioner yang kaya raya ini masih sangat muda, bahkan seusia dengan dirinya. Mulai saat itu Nick dan Jay menjadi dekat, mereka berteman. Sampai suatu hari Nick mengetahui bahwa Jay mempunyai kisah cinta masa lalu dengan sepupunya Daisy Buchanan, yang sayangnya telah menikah dengan seorang pengusaha yang juga kaya raya bernama Tom Buchanan, uniknya kediaman mereka yang mewah dan megah berhadap-hadapan hanya dipisahkan oleh teluk New York.

Singkat cerita Nick akhirnya terlibat untuk membantu Jay mempertemukan kembali Daisy dengannya, tujuan Jay hanya untuk membawa Daisy kembali dengannya, melanjutkan kisah cinta mereka yang terputus karena Jay  harus mengikuti perang militer.

REVIEW
Seperti buku The Casual Vacansy menurut saya, film ini  berisi tentang realitas kehidupan. Hitam dan putihnya manusia kita temukan dalam film ini. Tidak ada yang benar-benar antagonist dan tidak ada yang benar-benar protagonist, it's just real human habbit.. Dalam film ini kehidupan kelam manusia diceritakan, tipu daya, perselingkuhan, hedonisme, hasut-menghasut, sex, fitnah, namun tidak hanya itu, tapi juga sisi baik manusia, seperti pengorbanan, kerja keras, kesabaran, perlindungan, persahabatan, kasih sayang dll.

Seperti kebanyakan film-film Lenardo lainnya, film ini juga sulit ditebak akan bagaimana akhirnya. Dari awal film, sampai pertengahan, bahkan sampai di klimaks film saya belum dapat membaca akan seperti apa endingnya nanti. Dan selalu setelah film selesai, saya hanya bisa tercengang dengan perasaan sedikit terguncang. Kebanyakan film yang dibintangi Leonardo memiliki kisah yang tragis, yang selalu menguras emosi saya yang menontonnya. Ending cerita menggantung dan tragis, seperti film The Departed, Titanic, Romeo & Juliet, Shutter Island dan The Beach.

Ada pesan moral yang dapat saya ambil, bahwa sebanyak apapun kebaikan yang kita lakukan selama kita hidup, namun meski hanya dengan setitik kesalahan yang kita lakukan, orang lain (bahkan yang pernah menerima kebaikan kita) tidak akan pernah mengingat kembali kebaikan kita tersebut, hanya keburukan kita yang akan mereka ingat, walaupun itu semua bukan kesalahan kita sesungguhnya. Seorang teman akan menjadi teman saat hidup kita senang dan lurus,  namun begitu kita tertimpa musibah atau masalah tidak ada seorang pun yang dapat diandalkan. Namun seorang teman  sejati akan tetap menjadi teman seburuk apapun keadaan yang menimpa kita.
Dan kutipan "Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan" dapat kita buktikan dalam film ini.

Segitu aja review dari aku, overall film ini cukup menarik bagi aku, meskipun bergenre drama. Rating dari IMDB 7.3/10, rating-ku adalah 7.5/10. See ya next  post...

Riezchi -

Saturday, November 9, 2013

10 November 2013, Hari Pahlawan

ABSOLUTE BLACK II :

SELAMAT HARI PAHLAWAN 2013
" HARGAILAH PERJUANGAN PARA PAHLAWAN  DENGAN CINTA DAN BANGGA AKAN TANAH AIR YANG TELAH DIBELANYA INI.
BANGUN BANGSA KITA DARI HAL TERKECIL. "


Jiwa pahlawan ada dalam diri kita masing-masing. Pengorbanan dan perjuangan adalah bentuk dari jiwa pahlawan yang ada dalam diri kita. Dari quotes terkenal Bung Karno " Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya ", namun yang saya nilai, saat ini bangsa kita masih jauh dari quotes tersebut. Penghargaan terhadap jasa para pejuang minim sekali saya temui. Pernah suatu ketika di Group BBM, ada salah satu member yang men-share foto veteran yang tengah makan nasi bungkus di trotoar di pinggir jalan lengkap dengan baju kebesarannya. Tampak sekali bahwa veteran ini hidup miskin. Namun komentar-komentar dari member lain sangat miris untuk saya dengar. Bukan berisi komentar yang bersifat prihatin atau terharu, tetapi justru malah ejekan, hinaan dan kata-kata pedas. Saya pribadi (bukan sok nasionalis atau apa..) sangat amat miris menerima kenyataan itu. Belum lagi di beberapa berita di TV saya pernah melihat ada beberapa veteran yang hidup prihatin, miskin dan bekerja seadanya di usia senja untuk menyambung hidup.. :)) Sementara kita dapat mencecap manisnya kemerdekaan dengan limpahan harta, pekerjaan dan tempat tinggal yang layak. 

Mengapa tidak ada kepedulian dari pemerintah ...?? Mereka hidup dengan uang pensiun 1.1 juta per bulan,, bahkan lebih rendah dari UMR.

Semoga Bangsa ini kelak dapat mewujudkan quotes Bung Karno, menjadi bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, sehingga dapat menjadi bangsa yang besar. Amiiiiin...

Nb. Doa : "Alhamdulillah ya Rabb.. telah Engkau hidupkan hamba di zaman kemerdekaan, dengan limpahan air, makanan, dan segala kemudahan lainnya ... Berilah tempat tertinggi dan tempat paling mulia di sisi-Mu bagi para pahlawan kami yang telah dengan ikhlas berjuang memerdekakan bangsa ini. Limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada mereka ... Sesungguhnya Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ... Amiiinnn"







Monday, November 4, 2013

Tahun Baru Islam 2013

ABSOLUTE BLACK II MENGUCAPKAN,

Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharamm 1435 Hijriah ...
05 November 2013 Masehi
Semoga bisa menjadi insan yang lebih baik lagi, hubungannya secara vertikal maupun horizontal.. Amiiin.. amiiin ya rabbal alamiin...
Tak lupa bersyukur atas niKmat yang tiada tara dari-Nya.. Bersyukur atas kasih sanyang-Nya..



Review Film, Captain Philips

This Fall... October 2013...
CAPTAIN PHILIPS, Basic From True Event



Berbasis dari kisah nyata tentang seorang kapten kapal kargo Maersk Alabama, Richard Philips (Tom Hanks), yang mendapat pengalaman buruk pada tahun 2009 di perairan Somalia. Saat melewati perairan Somalia tersebut, sang kapten menyadari ada dua kapal yang mengikuti kapalnya. Kapten akhirnya mengetahui bahwa kapal ini merupakan kapal perompak. Kapal perompak ini bukan kapal-kapal besar lengkap dengan meriam, layar besar, awak bejibun, bendera 'Jolly Rogers', dan kapten eksentrik dengan tutup mata sebelah, tangan kait dan kaki kayu seperti pada "The Golden Age of Piracy" (Zaman-zaman keemasan bajak laut), namun hanya merupakan perahu motor kecil  sederhana dengan empat orang awak saja, mereka memliki senjata api. Kapten Philips berjuang keras menyelamatkan kapal dan awaknya dari pembajakan. Mulai dari menambah kecepatan, bermanuver untuk mengecoh, memanipulasi radio, sampai menghidupkan selang air disekitar badan kapal.

Namun dari semua yang telah dilakukan Kapten Philips, empat perompak ini, Muse, Bilal, Najee dan Elmi akhirnya berhasil juga menaiki Maersk Alabama. Mereka menodongkan senjata api kepada kapten dan awaknya, meminta uang sebanyak-banyaknya, juga harta benda lainnya yang ada dalam kargo. Singkat cerita, dengan pengecohan yang dilakukan oleh awak Maersk Alabama yang bersembunyi di Engine Room, kapten perompak Muse, berhasil mereka tawan. Dengan begini mereka lalu melakukan negosiasi, dengan mengusir perompak dari kapal. Namun kecurangan terjadi, saat Kapten Philips menerangkan prosedur mengoperasikan sekoci yang akan ditumpangi 4 perompak ini, mereka justru menawan Kapten Philips dan membawanya pergi menuju Somalia untuk menjadikannya jaminan untuk mendapatkan uang.

Disinilah benang merah dari film dimulai, Serangkaian penyelamatan dari US Army merupakan adegan demi adegan yang membuat penonton tegang sepanjang sisa film. Berhasilkah sang kapten diselamatkan .. ? mampukah dia bertahan hidup dalam kondisi ekstrim di dalam sekoci yang panas, dan kekurangan makanan dan air.. ? Saksikan filmnya di Bioskop kesayangan....

REVIEW
Ekspektasi awal saya mengenai film ini adalah mengenai perjuangan seorang kapten yang berjuang keras menyelamatkan kapal dan awaknya, namun ternyata saya salah besar. Awalnya sih memang begitu, namun cerita utama justru menceritakan tentang bagaimana Kapten Philips menjadi tawanan tunggal perompak Somalia, dan bagaimana sepak terjang US Army menyelamatkan sang kapten. 
Film ini bergenre action, thriller. Dan saya setuju film ini sebagai film thriller, karena adegan-adegannya memang sangat menegangkan dan membuat kita menahan napas. Film action yang menghibur seperti halnya Fast & Furious yang full action less drama, namun hanya sebatas itu saja. 

Ada beberapa adegan dalam film ini yang terkesan lambat, dan endingnya, saya tidak menyukai endingnya.  Meskipun seperti kebanyakan film action 'happy ending', tapi terlihat menggantung bagi saya, kapten selamat_diperiksa secara medis, lalu film habis begitu saja, dengan menceritakan Kapten Philips kembali pada keluarganya dan muse dipidana penjara 33 tahun di penjara federal Amerika hanya dalam tulisan sebelum kredit. Saya berharap seharusnya seharusnya ada adegan dimana Philips kembali pada keluarganya, atau saat Muse di penjara, atau hanya menununjukkan Philips yang telah pulih kembali dan telah kembali berlayar. Pasti akan menjadi ending yang greget dan menyenangkan bagi penonton.

Okay deh, itu aja yang bisa saya review, secara keseluruhan film ini menurut saya bagus. Ratingnya cukup tinggi dari IMDB 8.1/10, dan rating dari saya adalah 7.5/10.
Thanks for reading...

Riezchi,
Oia, mw tau tentang bendera bajak laut yang kesohor "Jolly Roger" simak di artikel menarik 'Makna Lambang Bendera Bajak Laut'  di Absolute Black.

Nb. Tanggal aku nonton 04 November 2013, karena ini adalah film bulan Oktober.

Saturday, November 2, 2013

Review Film, Escape Plan

THIS FALL...
SUMMIT ENTERTAINMENT PRESSENT :
ESCAPE PLAN



Escape Plan, merupakan film bergenre action, berkisah tentang seorang mantan pengacara, yang beralih profesi menjadi seorang escaping artist spesialis penjara, bernama Ray Breslin (Silvester Stallone). Dalam pekerjaannya Ray bersimulasi menjadi seorang penjahat, dengan menukar identitas aslinya menjadi seorang buronan yang dicari untuk mencebloskan dirinya kedalam penjara. Saat di dalam penjara tersebut Ray merencenakan pelarian, sekaligus mencari tahu titik lemah dari tiap-tiap penjara. Ada 3 kunci utama untuk melarikan diri dari penjara menurut Ray Breslin, yang pertama adalah rutinitas, yang kedua sisi lemah, dan yang ketiga adalah bantuan orang luar atau dalam. Motivasi Ray sendiri dalam melakukan misinya ini adalah untuk menulis buku mengenai cara melarikan diri dari penjara, untuk memastikan penjara-penjara tidak akan mempunyai sisi lemah lagi, sehingga tidak akan pernah ada napi yang bisa melarikan diri.

Namun dalam melakukan pekerjaan ini, Ray dikhianati oleh teman satu team-nya, ia kemudian di jebloskan kedalam penjara, namun bukan merupakan bagian dari salah satu misi simulasi yang biasa mereka lakukan. Penjara baru yang dihuni Ray ini sangat misterius, dengan ruang-ruang vertikal, kamar transparan, kamera pengintai dimana-mana, penjaga yang sangat banyak dan semuanya memakai topeng misterius. Ruang isolasi sangat mengerikan, sangat sempit dan diberi 9 lampu sorot dengan watt tinggi untuk membuat napi pembuat onar jera karena kepanasan dan dehidrasi. Lokasi penjara pun tidak diketahui keberadaannya. Penjara ini dibuat berdasarkan buku yang ditulis Ray sendiri, sehingga sistem security-nya sangat amat ketat.

Di penjara ini, Ray bertemu dengan seorang yang sangat baik kepadanya, selalu ingin berteman dengannya, Emil Rottmayer (Arnold Schwazenegger). Singkat cerita Ray dan Emil akhirnya berteman, dan mereka bahu membahu saling membantu untuk merencanakan pelarian dari penjara ini. 

Disuatu kesempatan, berdasarkan rencana, Ray berhasil meloloskan diri keluar dari penjara, namun sungguh mengagetkan baginya, saat berhasil keluar, penjara yang disangkanya berada di ruang bawah tanah, ternyata berada di sebuah kapal induk dan tidak diketahui dimana lokasinya. 

Bagaimana petualangan, dan rencana apalagi yang akan dilaksanakan oleh Ray Breslin bersama temannya Emil Rottmayer. Silahkan tonton sendiri filmnya. Masih ada di XXI kesayangan, meskipun sudah berminggu-minggu, hehehehehee..

REVIEW

Bagi pecinta film action, film ini cukup menarik. Saat minta rekomendasi dari penjaga tiket di XXI, mba'2 itu mengatakan bahwa film ini agak-agak mikir, tapi menurut saya tidak begitu. Tidak ada adegan yang menjadi misteri, atau harus mikir begini-begitu. Kita hanya tinggal mengikuti alur, dan akan tahu dengan sendirinya tanpa harus mikir keras. 

Adegan demi adegan dalam film ini cukup baik dan masuk akal. Biasanya dalam beberapa fil action, banyak adegan yang terkesan "maksa" atau tidak masuk akal, namun tidak dalam film ini. Tapi seperti kata pepatah "Penonton lebih pintar dari pemain", masih ada adegan miss yang saya temukan dalam film ini. Yaitu saat Raya Breslin berada di helikopter saat penculikan menuju penjara terakhirnya, ada seorang yang terbunuh dalam helikopter itu, yang diketahui Ray hendak diselamatkannya namun keburu dibius oleh crew helikopter. Tidak dimengerti, untuk apa adegan ini dibuat.

Selebihnya yaaa masih ok-lah, cukup menghibur untuk mengisi akhir pekan...