Tuesday, October 29, 2013

Review Film : Gravity

Hai Blogger, akhirnya.. setelah sekian lama ga nonton, bisa nnonton juga tanggal 20/10 kemarin, bareng Mommy dan keponakan Abi yang baru datang tanggal 18/10. Kali ini aku nonton film gravity yang udah berminggu-minggu masih nongkrong di posisi pertama Box Office (IMDB). Saat aku cek rating-nya juga oke juga 8.6/10. Sebenernya aku lebih prefer nonton film Prisoner yang ratingnya juga bagus 8.1/10, tapi film ini untuk dewasa, so aku ga bisa nonton karena bawa keponakan. Oke deh, kalo gitu langsung aja ke review filmnya, meskipun udah telat ya.. pasti udah banyak yang nonton.



Film ini berkisah tentang seorang astronot wanita Ryan Stone, yang harus survive di ruang angkasa karena dia dan dua orang temannya mengalami insiden. Dimana, satelit milik rusia hancur karena dimusnahkan oleh sang empunya sendiri yaitu negara Rusia. Serpihan-serpihan satelit ini lantas berterbangan di angkasa, dan melewati lintasan stasiun tempat dimana Ryan dan kedua orang temannya sedang bekerja. Ryan lantas terlempar, dan terombang-ambing di angkasa dengan keadaan GPS yang rusak, tekanan oksigen menurun dan tidak dapat mendengar suara radio baik dari houston maupun dari teman-temannya. Singkat cerita, Ryan akhirnya berhasil ditemukan oleh salah seorang temannya yang juga selamat Matt Kowalski, mereka kemudian menempuh misi ke stasiun terdekat, untuk kembali pulang ke bumi.

Banyak rintangan yang harus Ryan tempuh, sempat panik, takut dan putus asa, dengan perjuangan keras dan motivasi Ryan akhirnya mampu bertahan hidup dan kembali ke bumi dengan mengendarai roket milik stasiun China, dimana di dalam pesawat semua perintah dan tombol berbahasa China.

REVIEW
Menurut saya pribadi, film ini tidak terlalu menghibur. Alurnya sangat lambat, beberapa adegan bahkan membosankan. Tidak ada emosi yang tercipta saat menonton film ini, entah itu sedih, takut, senang, dst. Hanya perasaan sesak dan tidak sabaran yang saya rasakan saat menonton film ini, sambil berharap akan segera menemukan scene klimaknya.
Dan adegan klimaks itu saya dapatkan hanya beberpa menit di akhir film, saat Ryan Stone berhasil menginjakkan kakinya di tanah_berdiri tegak, di bumi, dengan perjuangan karena badanya yang lemah, setelah beberapa jam terombang-ambing di angkasa, dan harus berenang keatas dari dalam danau tempat pesawatnya jatuh. Film selesai begitu saja, meninggalkan saya yang tercengang, dan berharap dapat menemukan adegan lain yang lebih WOW!! lagi. Tapi credit film sudah mengambang keluar masuk, silih berganti di layar raksasa di depan saya. Hahahahahaa...

Namun dari semua kekecewaan saya ini, ada satu pesan moral yang dapat kita ambil : bahwa kita sebagai  manusia, harus sangat amat bersyukur atas rezeki dan kenikmatan melimpah yang diberikan oleh Allah SWT, telah diciptakanNya bagi kita bumi tempat kita berpijak, dengan segala kesempurnaannya. Dengan gravitasinya 10 m/s2, yang bila lebih kecil dari itu maka kita akan teombang-ambing di udara tanpa dapat menjejakkan kaki di tanah, dan bila lebih besar maka, benda-benda langit lainnya akan tertarik ke planet kita tercinta dan akan menimpa kita_mungkin membinasakan kita. Bersyukurlah kita dapat berdiri dengan sempurna, dapat beraktifitas dengan atmosfir sempurna, tanpa perlu menggunakan alat bantu pernapasan, dan baju pelindung yang bila tidak kita kenakan akan merusak kulit kita. Oleh karena itu jangan semakin kita rusak Planet bumi yang sangat sempurna ini. Mulailah cintai bumi ini dengan mengurangi polusi , menghemat pemakaian listrik, membuang sampah di tempat sampah, dst.

Film ini mendapat rating sangat tinggi dari IMDB yaitu 8.6/10 tapi rating dari saya 6.5/10.

Thanks for reading..
Still Riezchi here...

Nb. Lama banget ga nge-blog.. karena koneksi dari flash yang lemooooot alias lambat, buat ngebuka google aja ga sanggup... alhasil berhari-hari blog terbengkalai.. kirim email aja lewat android dengan provider three.... :'(

No comments:

Post a Comment